Minggu, 03 April 2011

PEMBELARARAN KOOPERATIF

Saat ini, banyak guru yang terpesona oleh pembelajaran kooperatif. Pada saat pelatihan guru, metode ini selalu menjadi bahan utamanya. Namun, banyak pula guru yang belum memahami konsepnya secara utuh. Penulis membuat tulisan ini dengan harapan memberikan salah satu bahan rujukan bagi guru yang ingin menambah wawasannya terhadap pembelajaran kooperatif.

Definisi Pembelajaran Kooperatif.

Menurut Slavin (1994) pembelajaran kooperatif (cooperative learning) mengacu pada berbagai metode mengajar yang mana siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, siswa diharapkan saling membantu, berdiskusi, dan berargumen dengan yang lain, saling menilai materi yang sedang dipelajari, dan saling melengkapi pemahaman.
Dalam pembelajaran kooperatif, siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil (beranggotakan 4 sampai 6 siswa) sedemikian rupa sehingga siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar dirinya dan anggota kelompoknya. Dengan demikian, dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar dalam kelompok kecil. Mereka belajar dan mengerjakan tugas-tugas dari guru bersama-sama, saling membantu satu dengnan lainnya sehingga setiap anggota kelompok dapat meraih hasil belajar yang maksimal.

Saat ini banyak guru yang menafsirkan pembelajaran kooperatif sama dengan belajar kelompok. Padahal, ada perbedaan antara pembelajaran kooperatif dengan belajar kelompok tradisional. Johnson dan Johnson (1994) mendeskripsikan perbedaan antara ke dduanya sebagai berikut:

pembelajaran kooperatif

1. ketergantungan antar kelompok tinggi
2. adanya tanggung jawab individu dan kelompok
3. menekankan keterampilan kerja kelompok
4. mutu kerjasama kelompok terus ditingkatkan




------------------------------------------------------------------------------------