Kamis, 06 Mei 2010
Bersama Kesulitan Ada Kemudahan
Hidup ini memang unik. Apa yang menjadi harapan kita belum tentu menjadi kenyataan. Bahkan, sering kita diberi sesuatu yang kita tidak menginginkannya. Sedangkan sesuatu yang kita inginkan malah diberikan orang lain. Suatu saat kita mengurus sesuatu itu mudah sekali. Di saat yang lain, kita mengahadapi banyak kendala dalam menyelesaikan sesuatu. Itulah hidup manusia. Ini menunjukkan hidup itu ada yang mengatur. Kita merencanakan, Tuhan yang menentukan.
Selasa, 04 Mei 2010
Tidak Lulus UN dunia berakhir?
Bulan April dan Mei bagi siswa SMA/MA/SMK dan SMP/MTs merupakan bulan yang mendebarkan. Pada bulan April, Pemerintah mengumumkan kelulusan siswa SMA/MA/SMK. Di bulan Mei Pemerintah mengumumkan kelulusan siswa SMP/MTs. Bagi para siswa, pengumuman kelulusan merupakan saat yang sangat mencemaskan dan mendebarkan, sekaligus saat yang paling dinanti-nanti kehadirannya.
Bagi siswa yang lulus, patutlah mereka bersyukur. Upaya belajar dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran yang telah mereka berikan berujung pada kesuksesan. Banyak diantara siswa yang memanifestasikan kegembiraan mereka dengan sujud syukur. Ada pula yang menginfakkan pakaian seragammnya untuk orang lain. Ada pula yang dengan berkumpul bersama untuk sekedar makan-makan. Tetapi, sebagian dari mereka ada yang merayakan kesuksesan lulus UN dengan tindakan-tindakan yang tidak baik. Mengecat seragam warna-warni, berkonvoi yang mengganggu pengguna lalu lintas lain, bahkan sampai ada yang pesta miras adalah tindakan yang tidak terpuji bahkan melanggar aturan hukum. Bagi mereka ini perlu penanaman kesadaran, bahwa keberhasilan mereka bukanlah keberhasilan pribadi, tetapi lebih pada rahmat dari Tuhan dan keberhasilan bersama semua pihak. Oleh karenanya, mereka hendaknya menghindari perilaku yang mengganggu atau merugikan orang lain.
Bagi siswa yang tidak lulus, bisa jadi dunia seperti neraka. Paling tidak mereka akan menangis, sedih karena mereka tidak berhasil. Upaya dan pengorbanannya seakan-akan sia-sia. Mereka merasa malu. Mereka juga takut dimarahi orang tua. Mereka merasa semua orang melihat mereka dengan pandangan sinis. Hati mereka terasa teriris. Ada pula yang berfikir, Tuhan tidak lagi menyayanginya. Mereka sudah belajar, berdoa, Ibunya berpuasa saat mereka UN, seluruh gurunya mendoakannya, dan semua tetangganya mendukungnya agar lulus UN, tetapi tetap Tuhan tidak meluluskannya. Apakah benar Tuhan tidak lagi menyayangi para siswa yang tidak lulus UN?
Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang. Pengasih tidak pilih kasih, tetapi hanya orang-orang tertentu yang disayang Tuhan. Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad adalah manusia yang paling disayang dan dikasihi oleh Allah SWT. Tetapi, marilah kita perhatikan kehidupan Beliau. Nabi Muhammad SAW tidak dilahirkan dari rahim seorang permaisuri. Beliau lahir dari rahim wanita biasa, yang ketika lahir sudah dalam keadaan yatim. Setelah 6 tahun, Ibunda Beliau wafat, sehingga Beliau yatim piatu. Beliau ummi, artinya tidak bisa membaca dan menulis. Beliau ketika menikah pertama, tidak mendapatkan seorang gadis yang cantik jelita, tetapi berjodoh dengan seorang janda usianya 40 tahun, padahal Beliau usianya 25 tahun. Ketika Beliau berdakwah juga tidak berjalan mulus, bahkan sering mengalami kegagalan. Pada saat Beliau dakwah ke Taif, masyarakat di sana tidak menyambutnya dengan baik, malah mereka melempari Rosulullah dengan batu, sampai kening Beliau berdarah-darah. Beliau tetap bersabar menghadapi cobaan dari Tuhan tersebut. Beliau berfikir positif (positive thinking), bahwa Tuhan punya rencana sendiri mengapa beliau masih mengalami kegagalan. Beliau tidak pernah merasa Tuhan tidak sayang kepada Beliau. Beliau menerima semuanya, karena Beliau yakin bahwa kegagalan ini merupakan bagian dari pembelajaran yang diberikan Tuhan kepada Beliau untuk menyongsong keberhasilan yang jauh lebih besar.
Untuk itu, bagi para siswa yang kali ini belum lulus, contohlah ketabahan Rasulullah. Kita ini masih banyak melakukan salah dan dosa, tetapi Tuhan masih menyayangi kita. Kalaupun kalian belum lulus, kalian harus yakin, bahwa ini adalah bagian dari pembelajaran Tuhan untuk menyiapkan kita pada keberhasilan lain yang lebih besar. Insya Allah
Bagi siswa yang lulus, patutlah mereka bersyukur. Upaya belajar dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran yang telah mereka berikan berujung pada kesuksesan. Banyak diantara siswa yang memanifestasikan kegembiraan mereka dengan sujud syukur. Ada pula yang menginfakkan pakaian seragammnya untuk orang lain. Ada pula yang dengan berkumpul bersama untuk sekedar makan-makan. Tetapi, sebagian dari mereka ada yang merayakan kesuksesan lulus UN dengan tindakan-tindakan yang tidak baik. Mengecat seragam warna-warni, berkonvoi yang mengganggu pengguna lalu lintas lain, bahkan sampai ada yang pesta miras adalah tindakan yang tidak terpuji bahkan melanggar aturan hukum. Bagi mereka ini perlu penanaman kesadaran, bahwa keberhasilan mereka bukanlah keberhasilan pribadi, tetapi lebih pada rahmat dari Tuhan dan keberhasilan bersama semua pihak. Oleh karenanya, mereka hendaknya menghindari perilaku yang mengganggu atau merugikan orang lain.
Bagi siswa yang tidak lulus, bisa jadi dunia seperti neraka. Paling tidak mereka akan menangis, sedih karena mereka tidak berhasil. Upaya dan pengorbanannya seakan-akan sia-sia. Mereka merasa malu. Mereka juga takut dimarahi orang tua. Mereka merasa semua orang melihat mereka dengan pandangan sinis. Hati mereka terasa teriris. Ada pula yang berfikir, Tuhan tidak lagi menyayanginya. Mereka sudah belajar, berdoa, Ibunya berpuasa saat mereka UN, seluruh gurunya mendoakannya, dan semua tetangganya mendukungnya agar lulus UN, tetapi tetap Tuhan tidak meluluskannya. Apakah benar Tuhan tidak lagi menyayangi para siswa yang tidak lulus UN?
Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang. Pengasih tidak pilih kasih, tetapi hanya orang-orang tertentu yang disayang Tuhan. Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad adalah manusia yang paling disayang dan dikasihi oleh Allah SWT. Tetapi, marilah kita perhatikan kehidupan Beliau. Nabi Muhammad SAW tidak dilahirkan dari rahim seorang permaisuri. Beliau lahir dari rahim wanita biasa, yang ketika lahir sudah dalam keadaan yatim. Setelah 6 tahun, Ibunda Beliau wafat, sehingga Beliau yatim piatu. Beliau ummi, artinya tidak bisa membaca dan menulis. Beliau ketika menikah pertama, tidak mendapatkan seorang gadis yang cantik jelita, tetapi berjodoh dengan seorang janda usianya 40 tahun, padahal Beliau usianya 25 tahun. Ketika Beliau berdakwah juga tidak berjalan mulus, bahkan sering mengalami kegagalan. Pada saat Beliau dakwah ke Taif, masyarakat di sana tidak menyambutnya dengan baik, malah mereka melempari Rosulullah dengan batu, sampai kening Beliau berdarah-darah. Beliau tetap bersabar menghadapi cobaan dari Tuhan tersebut. Beliau berfikir positif (positive thinking), bahwa Tuhan punya rencana sendiri mengapa beliau masih mengalami kegagalan. Beliau tidak pernah merasa Tuhan tidak sayang kepada Beliau. Beliau menerima semuanya, karena Beliau yakin bahwa kegagalan ini merupakan bagian dari pembelajaran yang diberikan Tuhan kepada Beliau untuk menyongsong keberhasilan yang jauh lebih besar.
Untuk itu, bagi para siswa yang kali ini belum lulus, contohlah ketabahan Rasulullah. Kita ini masih banyak melakukan salah dan dosa, tetapi Tuhan masih menyayangi kita. Kalaupun kalian belum lulus, kalian harus yakin, bahwa ini adalah bagian dari pembelajaran Tuhan untuk menyiapkan kita pada keberhasilan lain yang lebih besar. Insya Allah
Langganan:
Postingan (Atom)